Rencana investasi Hyundai di Indonesia sudah dibicarakan jauh sebelum Presiden Joko Widodo berkunjung ke Korea Selatan pada awal pekan ini. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebagai pihak yang diajak berunding soal hal itu mengungkap Hyundai akan membangun pabrik di Indonesia berkapasitas terpasang 200.000 unit per tahun.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyampaikan, sekitar dua pekan sebelum kunjungan Jokowi, dia sempat bertemu dengan pihak Hyundai Motor Company (HMC) di Korea Selatan.
“Mereka cuma bilang akan investasi, pabrik baru. Kapasitas produksinya 200.000 unit setahun dan akan menyerap 2.000 tenaga kerja. Ya mudah-mudahan jadi basis produksi sehingga bisa ekspor,”
Selama kunjungan Jokowi, pihak HMC dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sudah menandatangani nota kesepemahaman terkait investasi. Meski begitu belum ada pernyataan resmi tentang rincian detail penanaman modal tersebut.
Menurut Nangoi, walau belum resmi, upaya Hyundai berinvestasi di Indonesia merupakan hal positif yang sesuai keinginan pemerintah menjadikan Indonesia bukan hanya pasar tetapi juga basis produksi.
“Karena dengan dijadikan basis produksi kita mendapat keuntungan, investasi, tenaga kerja, ekspor dapat devisa, dan juga pemakaian bahan baku lokal,
Belum Tentu Sedan
Presiden Direktur Hyundai Mobil Indonesia Mukiat Sutikno menjelaskan, rincian tentang nota kesepemahaman memang belum dirilis. Nota kesepemahaman HMC dan BKPM dikatakan sebagai penekanan pendalaman investasi di Indonesia.
Mukiat membenarkan Hyundai bakal membangun pabrik baru di dalam negeri. Namun dia mengatakan belum bisa mengonfirmasi terkait ucapan Nangoi tentang kapasitas produksi 200.000 unit per tahun.
“Saya belum bisa bilang dulu, karena masih didiskusikan,” ujar Mukiat.
Selain soal kapasitas, diskusi juga disebut membahas tentang pilihan model produksi. Sebelumnya Hyundai disarankan Kementerian Perindustrian memproduksi sedan namun itu belum tentu kejadian.
“Masukan itu kami terima, tetapi kami mau mendalami lagi tentang fitting sedan di Indonesia. Harus kami pelajari lebih dalam,” ucap Mukiat.
Investasi Terbesar di Asia Tenggara
Mukiat mengungkap investasi yang akan dilakukan Hyundai di Indonesia bakal menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Pabrik baru Hyundai yang sedang direncanakan bakal memiliki fasilitas “full manufacturing” seperti stamping dan rantai pasokan komponen.
“Akan jadi yang terbesar di Asia Tenggara karena kan belum ada basis produksi,” ujar Mukiat.
Dikatakan Mukiat proses pendalaman investasi bisa memakan waktu sampai dua tahun. Menurut dia, realisasi investasi bakal terlihat paling cepat pada 2020